
Kepala Informasi Gempa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jaya Murjaya mengatakan, gempa yang terjadi di Tasikmalaya terjadi akibat tabrakan lempeng tektonik atau aktivitas tektonik di Selatan Jawa atau tepatnya di titik 8,24 Lintas Selatan (LS), 107,32 Bujur TImur (BT) dengan kekuatan 7,3 SR. BMKG mengimbau masyarakat terutama yang tinggal di sekitar episentrum gempa untuk waspada. Terutama bagi mereka yang tinggal di sepanjang bibir pantai sebaiknya bersiap menyelamatkan diri dengan mencari daratan yang lebih tinggi. Juru Bicara BMKG Edison Gurning mengatakan, pihaknya masih mencari penyebab gempa dan pengaruhnya terhadap lempeng bumi. Namun gempa tektonik berkekuatan 7,3 SR itu diperkirakan menyebabkan munculnya patahan lempeng yang terjadi pada pusat gempa. "Tubrukan pada lempeng dicatat pada seismograf dan langsung tercatat pada pusat gempa nasional dan masih kami pantau."ujarnya.
Secara terpisah, Ketua Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Syamsul Muarif mengatakan, dari data yang dikumpulkan hingga pukul 20.00 WIB dilaporkan korban tewas sementara berjumlah 25 orang. Dengan rincian, Tasikmalaya delapan orang, Sukabumi satu orang, Bandung Barat satu orang, Garut empat orang dan Cianjur 11 orang. Korban luka yang masuk dalam data sementara ada 112 orang. "Itu masih data sementara, hasil pastinyamasih di cek dilapangan, "katanya. Sementara data dari Departemen Kesehatan, hingga pukul 23.00 WIB malam tadi, korban tewas mencapai 33 orang, 40 orang hilang dan 384 lainnya luka-luka. Selain itu ribuan rumah mengalami rusak berat dan ringan di jawa Barat dan Jakarta. Korban meninggal terdapat di Kabupaten Bandung 6 orang, Kabupaten Cianjur 11 orang, Kabupaten Garut 4 orang, Kabupaten Tasikmalaya 3 orang, Kota Tasikmalaya 2 orang, Kota Banjar 6 orang dan kota Sukabumi 1 orang. Semenara bangunan yang rusak dari data sementara yang diterima BNPB ada sekitar 727 bangunan. Seluruhnya berada di Cianjur 35 bangunan, Tasikmalaya 58, Bandung Barat 56 dan Garut 578 bangunan. "Data masih bercampur antara rusak ringan dan berat". ujarnya.
Korban di prediksi akan terus bertambah. Karena di Cianjur, puluhan orang tertimbun longsor yang dipicu gempa dahsyat ini. Korban ini terdiri dari 12 keluarga yang tinggal di bawah Gunung Tujuh, Kampung Rawa Hideung, Desa Pamoyanan, Kecamatan Cibinong, Cianjur Selatan. Para korban diduga tidak dapat keluar rumah ketika gempa disertai longsor yang langsung menimbun rumah yang berada di bawah gunung tersebut. Ketika gempa terjadi, kemacetan langsung mendera ibukota di beberapa titik. Hal itu akibat arus ribuan karyawan kantor dan warga yang berhamburan keluar gedung, memadati jalan-jalan raya dan sebagian yang memilih pulang ke rumah masing-masing. Kemacetan parah terjadi disejumlah jalan arteri seperti di Jalan Sudirman - Thamrin dan MT Haryono. Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) mencatat gempa terjadi sekitar 30 kilometer Selatan Tasikmalaya, Jawa Barat pada kedalaman 66 kilometer dibawah permukaan bumi. Rekomendasi dari Pasific Tsunami Warning Center, tidak akan terjadi gelompang tsunami di wilayah kawasan pasifik akibat gempa ini, karena satu jam setelah pu ncak gempa, tidak diikuti dengan reaksi perubahan tektonik yang besar.
sumber : Riau Pos
sumber : Riau Pos
5 komentar:
pertamaaaaaaaaaaaaaaa......
ayo upadte lagiiii
wah ... banyak informasi yang bermanfaat nich disini... Btw, beritanya dari Riaupos.com ya sob... kebetulan nich... we juga asli anak Riau sob he he...
keduaaaaaaaaaaaaaa......
ayo upadte lagiiii
wew mleset maap
meluncur bagaikan roket... update truss berita terbaru...
ijin baca dulu ya..
Posting Komentar